Menulis dan memposting iklan di media sosial tentu sudah menjadi hal biasa dan sering dilakukan bagi yang punya bisnis atau usaha online. Magnet media sosial dengan ratusan juga pengguna di seluruh dunia membuka peluang untuk dapat memperkenalkan dan menjual produk dari bisnis yang Anda geluti ke seluruh penjuru dunia. Masalahnya walaupun punya banyak teman di akun media sosial, tapi jangankan membeli produk yang Anda jual, sekedar berinteraksi seperti like atau meninggalkan komentar saja paling hanya beberapa orang saja. Pada awalnya Anda mungkin merasa senang saat postingan iklan Anda ada yang me-like, terlebih ada yang memberikan komentar. Namun, seiring berjalannya waktu Anda pastinya sudah mulai bosan dan kecewa karena produk yang Anda jual belum juga ada yang mengorder. Anda tentunya posting iklan di media sosial bukan untuk mengumpulkan like atau mendapatkan banyak komentar, tapi lebih daripada itu yang terpenting adalah produk bisa laku terjual sehingga bisa menaikan omset penjualan dan mendapatkan keuntungan.
Bagaimanapun tujuan utama dari menulis dan memposting iklan di media sosial adalah untuk menarik minat calon pembeli agar terjadi transaksi. Tapi kenapa produknya belum laku juga? Apa isi iklannyaa kurang menarik? Apakah kurang banyak dan sering posting iklannya sehingga hanya sedikit orang yang membaca iklannya? Atau memang produknya tidak berkualitas sehingga tidak diminati? Pasti, pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul di benak Anda setelah banyak posting iklan tapi belum menghasilkan sesuai yang diharapkan. Menghadapi situasi tersebut mungkin ada yang putus asa dan memutuskan untuk berhenti memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, tapi ada juga yang tetap bersemangat dengan terus secara rutin membagikan postingan iklan produknya. Karena percaya hasil tidak akan mengkhianati usaha dan kerja keras yang sudah dilakukan. Kalau sudah menemukan jodohnya pastinya produk akan laku terjual, tapi pertanyaannya, kapan itu terjadi? Berapa lama dan berapa banyak serta seberapa sering lagi harus menunggu hingga penjualan itu bisa terjadi?
Banyak faktor yang mempengaruhi kenapa postingan iklan Anda tidak menarik minat calon pembeli salah satunya konten atau isi postingan iklan itu sendiri. Sebelumnya coba tanyakan dahulu pada diri Anda, bagaimana perasaan Anda mungkin juga pendapat Anda saat Anda melihat postingan iklan milik orang lain yang muncul di beranda media sosial Anda? Beranda media sosial Anda penuh dengan postingan produk dan jasa yang dijual. Apakah Anda merasa terganggu, atau bisa juga mungkin jengkel? Jika Ya, maka orang lain yang melihat postingan iklan produk Anda juga mengalami dan merasakan seperti yang Anda alami dan rasakan. Jangankan untuk membaca apalagi membeli, melihatnya saja sudah membuat jengkel. Lalu, bagaimana solusinya agar postingan iklan Anda tidak membuat orang yang melihatnya terganggu tapi justu tertarik untuk membacanya. Ingat semboyan, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda”. Ya, kalau postingan iklan Anda sudah menggoda orang yang melihatnya untuk membacanya, maka Anda sudah selangkah lebih maju dan mulai dekat dengan terjadinya transaksi.
Dan yang harus dilakukan adalah membuat orang yang membaca postingan iklan Anda itu betah untuk membacanya hingga selesai. Namun untuk bisa demikian bukanlah hal yang mudah, karena postingannya harus informatif dan memberikan solusi. Postingan apapun apalagi iklan yang tidak informatif terlebih memberikan solusi, maka sudah bisa dipastikan akan segera ditinggalkan alias tidak selesai membacana. Tentu akan sangat disayangkan, sudah susah-susah menarik untuk membacanya, tapi begitu dibaca cuma sebentar tidak sampai selesai, kalaupun hingga selesai tidak memberikan kesan apa-apa. Alhasil tujuan akhir dari postingan iklan yaitu terjadinya transaksi tidak tercapai. Tentu saja hal tersebut tidak ingin terjadi, bukan? Jadi ingat kata kuncinya ya, buat kesan pertama yang menggoda orang untuk membacanya, buat orang untuk terus membacanya hingga selesai dan berikan kesan mendalam sehingga orang mau menghubungi Anda untuk memesan produk yang Anda jual. Hal itu dapat terjadi karena isi postingan iklannya informatif dan memang memberikan solusi.
Tapikan dalam praktiknya tidak semudah dalam teori. Memang betul, karena untuk itu membutuhkan pengetahuan dan pengalaman akan teknik menulis iklan yang efektif. Tenang, di sini saya akan membagikan salah satu teknik menulis iklan untuk menarik minat calon pembeli. Dimana setelah Anda selesai membaca dan mempelajarinya, harapan saya, Anda dapat mempraktekannya dan terus mencoba sehingga mendapat pengalaman dan pengetahuan membuat iklan yang efektif menarik minat calon pembeli. Karena bagaimanapun pengalaman adalah guru yang sangat berharga. Anda tidak akan tahu hasilnya bila belum mencobanya. Lalu, bagaimana cara menulis iklan yang efektif menarik minat calon pembeli tersebut? Sabar ya, baca hingga selesai agar Anda menguasai tekniknya dan mempraktekannya. Sehingga harapannya postingan iklan Anda mendapat banyak interaksi dan tentunya menarik minat calon pembeli. Walau tidak mudah tapi kalau dengan usaha yang sungguh-sungguh bukan tidak mungkin bisa tercapai yang diinginkan. Dan Anda tidak perlu punya bakat menulis iklan, hanya perlu belajar saja.
Perkenalkan PAS (Problem, Agitate, Solve) bagi yang belum kenal sebagai salah satu teknik cara menulis iklan untuk menarik minat calon pembeli. Jadi dengan teknik PAS ini konten atau isi iklannya terdiri atas Problem, Agitate dan Solve. Maksudnya dalam postingan iklan tersebut ada masalah yang dihadapi yang menarik perhatian untuk dibaca, mempertajam masalah sehingga mengaduk emosi pembaca dan terakhir Anda menunjukan solusinya. Untuk lebih lengkapnya kita bahas lebih mendalam beserta contohnya di bawah ini:
Sebelum Anda menulis iklan untuk diposting di media sosial, pastikan Anda mengenal betul produk yang akan Anda tawarkan atau jual. Karena setelah Anda tahu dengan detil tentang produk yang akan Anda jual, Anda harus dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi calon pembeli atau target konsumen Anda dimana produk Anda tersebut nantinya dapat menjadi solusinya. Jadi, ubah pola fikir Anda selama ini saat menulis iklan yang langsung menginformasikan nama produk dan manfaatnya serta harganya, sehingga orang yang melihatnya jangankan ingin membaca, tertarik juga tidak. Maka yang pertama harus dikemukakan untuk menarik perhatian adalah dengan kalimat yang menginformasikan masalah yang dihadapi. Misalnya Anda punya produk kecantikan perawatan wajah. Identifikasi masalah yang dihadapi konsumen seputar wajah kusam, flek hitam dan jerawat. Maka tulis kalimat yang mengundang perhatian seperti:
“Wajah Anda kusam, flek hitam dan berjerawat?”
Mungkin ada yang bertanya, kenapa di awal postingan iklan itu harus mengemukakan masalah? Kuncinya untuk menarik perhatian, karena orang cenderung ingin dapat menghindarkan diri dari masalah termasuk resiko, kerugian, rasa sakit, daripada manfaat atau keuntungan. Untuk mempermudah Anda bisa gunakan kalimat misalnya Apakah Anda sedang menderita atau mengalami masalah di wajah seperti berjerawat, flek hitam dan kusam? Lebih menarik lagi dengan satu kalimat bahkan satu kata, misalnya, “Berjerawat Menahun?”. Jangan bertele-tele tapi langsung ke masalah utama. Baru kemudian ke bagian berikutnya yaitu Agitate.
Setelah perhatian pembaca terebut dengan kalimat pembuka yang mengemukakan suatu masalah, maka saat fokus dengan mempertajam masalah yang akan dihadapi sehingga dapat mengaduk-aduk emosi pembaca dengan memperluasa atau menambah terhadap resiko atau efek buruk yang lebih besar akan dihadapi bila tidak diatasi. Seperti misalnya:
“Dengan wajah yang berjerawat apalagi menahun, ditambah flek hitam hingga wajah terlihat kusam itu bisa membuat tidak percaya diri dan jengkel. Hingga akhirnya gonta-ganti kosmetik untuk perawatan wajah yang justru bila tidak cocok akan memperparah”.
Intinya kemukakan masalah yang jauh lebih berat yang akan dihadapi bila tidak segera diatasi. Baru kemudian di bagian akhir kemukan solusi untuk masalah-masalah yang dikemukakan sebelumnya tersebut. Sehingga pembaca akan merasa tercerahkan dan Anda memberikan solusi untuk masalah tersebut. Dengan demikian peluang pembaca mengorder produk akan lebih besar karena produk tersebut dibutuhkannya (kebutuhannya).
Bagian terpenting setelah mengemukakan masalah-masalah yang dihadapi, saatnya Anda menawarkan solusi. Penting bagaimana membuat kalimat-kalimat yang mampu memberi kesan kuat bahwa produk yang Anda tawarkan memang itu kebutuhannya untuk menjadi solusi atas masalahnya. Karena apabila suatu produk sudah menjadi suatu kebutuhannya, maka berapapun harganya tidak akan menjadi masalah. Misalnya:
“Untungnya sekarang ada cara mudah dan tepat untuk perawatan wajah, sehingga impian memiliki kulit wajah yang sehat dan glowing bisa terwujud. Belum terlambat memiliki wajah yang cerah mempesona bebas flek hitam, kusam dan jerawat. Dapatkan produk ABCDE yang aman untuk bumil dan busui, halal dan terdaftar di BPOM. Hubungi bla bla bla…”
Ya, seperti itulah cara menulis iklan yang menarik minat calon pembeli. Panjang dan pendek isi iklan itu terserah pada Anda disesuikan dengan masalah dan solusi dari produknya juga. Tapi yang terpenting, harus menarik perhatian, mengaduk emosi pembaca dan menawarkan sebuah solusi. Pada awalnya mungkin Anda akan merasa kesulitan dalam merangkai kata menjadi kalimat yang menarik perhatian, tapi seiring berjalannya waktu dan pengalaman mencoba terus, Anda pasti bisa. Paling tidak Anda sudah punya panduan bagaimana menulis iklan untuk bahan postingan di media sosial. Perlu diketahui juga, bahwa jangan terlalu sering memposting tapi riset waktu yang tepat untuk posting pada jam-jam dimana sedang banyak pengguna media sosial yang online. Akan lebih efektif lagi postingan iklannya dipromosikan agar dapat menjangkau lebih luas lagi. Dengan jangkauan yang luas ditunjang materi iklan yang menarik perhatian maka peluang terjadi transaksi juga semakin besar. Nah, apabila membutuhkan jasa postingan iklan yang dipromosikan di Facebook dan Instagram dapat dilihat di sini ya.
Terima kasih, semoga bermanfaat. Semangat!